Storyline:
Salah satu perbaikan yang dilakukan oleh pihak pengembang dalam Bad Company 2 adalah dalam mode single playernya, dimana EA dan DICE menjanjikan akan akan menghadirkan story yang lebih dramatis dan lebih kompleks daripada game sebelumnya.
Walaupun sebenarnya storyline dalam Bad Company 2 ini melanjutkan kisah dari seri sebelumnya, namun pada awalnya game ini akan mengambil setting di tahun 1944, dimana pada masa akhir World War II tersebut para ilmuwan Jepang berhasil menemukan sebuah senjata rahasia yang sangat mematikan, yang apabila senjata tersebut digunakan akan memiliki daya penghancur yang jauh lebih kuat daripada Bom Atom. Pada awalnya, kita akan berperan sebagai salah satu dari pasukan khusus Amerika yang ditugaskan di sebuah kepulauan di Jepang untuk mengekstradisi salah seorang ilmuwan Jepang. Dan walaupun menghadapi cukup banyak rintangan, kita akhirnya berhasil menemukan sang ilmuwan, dan berhasil kabur dengan menggunakan sebuah kapal selam. Namun ternyata pihak Jepang berhasil menggunakan senjata rahasia mereka, dan menghabisi seluruh US Marine yang tersisa di daerah itu.
Setelah prolog yang cukup menegangkan tersebut, kita akan memasuki storyline utama yang akan mengambil setting di masa kini. Dimana hubungan antara pihak Amerika dan Rusia sedang memanas, dan pasukan Rusia sudah semakin mendekati garis pertahanan Amerika, dan membuat situasi bagi pihak Amerika semakin tidak menguntungkan. Seakan-akan belum cukup buruk, ternyata pihak Rusia telah mendapatkan sebuah senjata rahasia yang sebelumnya dimiliki oleh pihak Jepang. Oleh karena itu pemerintah Amerika menugaskan B-Company untuk mengambil dan menghancurkan senjata rahasia tersebut sebelum pihak Rusia berhasil mempergunakannya untuk menyerang Amerika.
Setelah melakukan sebuah misi dan diberi briefing singkat di Alaska, para keempat personel Bad Company 2 segera ditugaskan menuju ke Bolivia, untuk bertemu dengan salah seorang agen CIA bernama Erik Aguire, yang telah ditugaskan terlebih dahulu untuk mencari informasi terkait dengan senjata rahasia yang diperoleh oleh pihak Rusia. Perjalanan menuju ke Bolovia sendiri tidak dapat dikatakan menyenangkan, ketika para personel masih berada di helikopter untuk memasuki daerah tersebut, mereka sudah disambut dengan RPG yang siap menghancurkan mereka. Beruntung mereka memiliki seorang pilot yang cukup unik sehingga dapat menghindari serangan tersebut. Begitu berhasil mendarat, keadaan disana juga tidak terlalu baik, dimana mereka mendapatkan bahwa Aguire telah ditawan oleh pasukan Rusia.
Tentu saja, demi menyelamatkan Agen CIA tersebut, sekaligus memperoleh informasi mengenai senjata rahasia milik Rusia, para personel B-Company berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan Aguire. Setelah pengejaran yang beberapa lama, akhirnya mereka berhasil membebaskan Aguire, tepat pada saat Agen tersebut hampir dibawa kabur dengan menggunakan Helikopter.
Setelah berhasil membebaskan Aguire dan saling bertukar informasi, kita akan mengetahui bahwa pihak CIA telah menghack informasi terkait senjata rahasia tersebut melalui sebuah satelit milik Perancis, namun karena pada saat Aguire tertangkap dia tidak memiliki simpanan data, dan pihak Rusia telah mengetahui masalah satelit tersebut, maka satu-satunya cara untuk memperoleh data itu kembali adalah dengan cara menjatuhkan kembali satelit tersebut dan mengambil sebuah black box di dalamnya yang berisikan informasi rahasia tersebut.
Berbekal hal informasi dari Aguire tersebut, maka mereka segera berangkat ke Satelite Control milik Rusia. Setelah berhasil menerobos , Sweetwater, salah seorang personel B-Company berhasil menghack dan memaksa Satelit tersebut untuk jatuh ke area yang berada di dekat mereka. Tentu saja usaha mereka tersebut tidak dibiarkan begitu saja oleh pihak Rusia, yang berusaha untuk menghancurkan informasi tersebut.
Keberhasilan mereka B-Company dalam merebut informasi rahasia tersebut disertai kabar yang kurang menyenangkan. Karena ternyata dari informasi yang diperoleh, senjata rahasia yang dimiliki oleh pihak Rusia tersebut akan dapat menimbulkan kekacauan di Amerika, dimana hal tersebut akan dapat digunakan Rusia untuk menyerang Amerika. Satu-satunya cara untuk menghentikan hal ini adalah dengan menangkap Colonel Rusia bernama Arkady Kirilenko, yang merupakan otak di balik semua ini. Sebenarnya pihak B-Company dapat menyerahkan permasalahan ini kepada pihak pemerintah Amerika, namun akhirnya seluruh personel team tersebut sepakat, bahwa mereka juga akan ambil bagian untuk menyelamatkan negara mereka tersebut.
Dalam Battlefield: Bad Company 2, kita akan berperan sebagai Preston Marlowe, dimana kita akan bergabung dengan tiga orang rekan kita yang lain, yaitu Sergeant Redford, George Haggard serta Sweetwater. Preston sendiri digambarkan sebagai karakter pendiam yang tidak terlalu banyak bicara.
Kisah sekelompok pahlawan yang berusaha menyelamatkan negara, dengan bermusuhan dengan seorang Colonel yang ambisius jelas bukan merupakan suatu kisah yang baru atau original. Namun apakah ini berarti kisah dalam Battlefield: Bad Company 2 ini jelek? Sama sekali Tidak! Cerita yang cukup klise dan terkesan sederhana ini berhasil dikisahkan dengan baik oleh pihak pengembang. Dengan setiap adegan-adegan melalui cutscene yang ada berhasil mendramatisir storyline dalam game ini. Hubungan antara para karakter juga digambarkan dengan cukup jelas, dimana terkadang mereka berdebat dengan seru ala Marinir, atau ketika mereka bergantian menghisap rokok, benar-benar dapat membuat kita lebih meresapi kisah dalam game ini. Tidak hanya itu, Battlefield: Bad Company 2 juga akan menawarkan beberapa unsur humor didalamnya, yang sangat jarang didapatkan dalam game-game lain yang bergenre sejenis.
Tentu saja humor dalam game ini bukan diperlihatkan dengan "murahan" dan kaku, namun dari adegan-adegan serta dialog antara para karakter. Saya pribadi tertawa cukup keras ketika melihat kepanikan para anggota B-Company saat helikopter mereka hampir ditembak oleh RPG musuh. Demikian juga dengan dialog dalam game ini, yang benar-benar akan membuat kita seperti mendengarkan film ala Hollywood, dimana para karakter terkadang memberikan komentar-komentar lucu saat sedang berperang dengan musuh. Sayangnya walaupun dikatakan sebagai sekuel, namun storyline dalam game ini hampir sama sekali tidak berhubungan dengan game sebelumnya, maupun penjelasan tentang kisah dalam Bad Company pertama, yang tentunya akan dapat membuat gamer yang belum memainkan game tersebut akan dapat memahami para karakter yang ada dalam game ini.
The Bad Company:
Sergeant Redford
Pemimpin dari skuad B-Company, berencana untuk segera mengundurkan diri dan ingin menikmati hidup santai dengan memancing.
Preston Marlowe
Karakter yang akan kita mainkan dalam Bad Company 2 ini terkesan pendiam dan tidak banyak bicara, namun memiliki Nasionalis yang cukup tinggi.
George Haggard
Personel yang pandai dalam merakit bahan peledak ini memilki aksen unik, yang terdengar seperti southern US.
Sweetwater.
Ahli komunikasi dan teknologi dalam team B-Company ini, merupakan salah seorang personel paling muda yang memilki semangat yang menggebu-gebu dalam menjalankan misi.
Baru Kmaren tamat maininya...
Sumber: gamexeon.com
Ini Trailernya...
Ini Trailernya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar