Director: David R. Ellis
Run Time: 91 min
Stars: Sara Paxton, Dustin Milligan and Chris Carmack
Year: 2011
Genres: Horror/Thriller
Country: USA
Language: English
Release Date: 2 September 2011 (USA)
Country: USA
Language: English
Release Date: 2 September 2011 (USA)
Budget: $25,000,000 (estimated)
Opening Weekend: $8,404,260 (USA) (4 September 2011) (2806 Screens)
Gross: $18,872,522 (USA) (20 November 2011)
edi-kusnandar.blogspot.com rating:
Story Line: 3
Picture: 5
Story Line: 3
Picture: 5
Cast:4
Verry Boring MOVIE...!!!!!!!!!!
Jumat Kmaren saya nonton NI Film, kirain filmnya bagus heh taunya filmnya juelek buanget, dari segi cerita aje dah bosenin, singkat cerita pokoe ga seru dah...!!! Ne saya COpas wae ceritane ....
Shark Night berkisah mengenai sekelompok mahasiswa, Nick LaDuca (Dustin Milligan), Beth (Katharine McPhee), Blake Hammond (Chris Zylka), Maya (Alyssa Diaz), Gordon (Joel David Moore) dan Malik (Sinqua Walls), yang memutuskan untuk menghabiskan masa liburan mereka dengan bersenang-senang di danau pribadi milik Sara Powski (Sara Powski). Sayangnya, masa bersenang-senang tersebut tidak berlangsung lama. Dalam sebuah kejadian, Malik mengalami kecelakaan yang menyebabkan dirinya harus kehilangan salah satu lengannya akibat digigit seekor hiu. Tunggu! Hiu? Di sebuah danau? Yahhh… akan ada beberapa intrik nantinya yang akan menjelaskan mengapa sekelompok hiu tersebut tidak sedang berada di kediaman asli mereka.
Jika saja Shark Night adalah sebuah film pendek yang berdurasi kurang dari 15 menit dan diisi dengan karakter-karakter yang cerdas, film ini akan berakhir seketika ketika salah satu dari mereka mengusulkan agar mereka tetap berdiam diri di rumah milik karakter Sara dan berada sejauh mungkin dari danau yang dikuasai oleh para hiu tersebut. But hey… where’s the fun part of that? Keberadaan danau tersebut yang terpencil membuat mereka tidak dapat menghubungi siapapun. Rasa kemanusiaan dan kesetiakawanan mereka terhadap Malik yang terluka parah membuat mereka panik dan akhirnya memutuskan untuk kembali melintasi danau tersebut agar dapat secepat mungkin menghantarkan Malik ke rumah sakit. Klik! Dan para hiu di danau pun mendapatkan masa bersenang-senang mereka.
Ketika Anda memilih untuk menyaksikan sebuah film yang berjudul Shark Night, yang diproduseri oleh mereka yang pernah menjadi bagian dari franchise Final Destination (2000 – 2011), disutradarai oleh David R. Ellis yang sebelumnya pernah mengarahkan Snakes on a Plane (2006) dan The Final Destination (2009), dengan naskah cerita yang ditulis secara seadanya oleh Will Hayes dan Jesse Studenberg serta jajaran pengisi departemen aktingnya diisi oleh nama-nama yang Anda tahu bahwa mereka tidak populer karena kemampuan akting mereka yang mendalam, Anda tahu bahwa Anda tidak sedang akan menyaksikan sebuah film yang akan berlaga di ajang Academy Awards. Anda seketika akan sadar bagaimana kualitas Shark Night tanpa perlu menyaksikan filmnya. Yang jadi pertanyaannya… apakah Shark Night mampu tampil menyenangkan terlepas dari segala kesederhanaannya?
Sayangnya, jawaban dari pertanyaan tersebut adalah tidak. Dengan kerangka cerita yang sebenarnya sangat mudah untuk ditebak, Hayes dan Studenberg berusaha menyelipkan beberapa kejutan yang datang dari beberapa karakter lain di luar karakter sekelompok mahasiswa yang menjadi fokus utama film ini. Namun, kebanyakan dari deretan improvisasi jalan cerita tersebut berakhir datar dan cenderung tidak masuk akal – bahkan untuk kapasitas seperti ini!. Tidak seperti franchise Final Destination atau Piranha (2010) yang memiliki jalur cerita yang hampir serupa, Ellis gagal untuk menyajikan penontonnya deretan adegan penuh darah yang mendebarkan. Ellis terkesan setengah hati dalam menampilkan unsur thriller di film ini, yang menyebabkan Shark Night semakin kurang dapat dinikmati.
Secara teknis, tidak ada yag begitu istimewa dar Shark Night. Penggunaan 3D dalam film ini juga tidak begitu mengesankan, dalam artian bahwa momen-momen 3D dalam film ini hanya terasa ketika beberapa karakter atau adegan melakukan sebuah gerakan yang mengarah langsung ke kamera. Penggunaan 3D yang standar, namun harus diakui cukup berhasil. Departemen akting juga bukanlah sesuatu hal yang akan diingat banyak orang selepas mereka menyaksikan film ini. Tidak buruk. Namun setiap pemeran seperti hanya berusaha memainkan peran mereka tanpa adanya niat untuk membuat karakter mereka menjadi lebih hidup atau chemistry antara satu peran dengan peran lainnya terasa lebih erat.
Mudah ditebak. Itulah kata kunci utama yang akan Anda dapatkan selepas menyaksikan Shark Night. Dengan jalan cerita standar – mengenai sekelompok pemuda yang awalnya berniat liburan namun akhirnya menemui diri mereka dalam ancaman bahaya – dua penulis naskah Will Hayes dan Jesse Studenberg berusah menyelipkan beberapa kejutan di dalam jalan cerita… yang sayangnya kurang begitu berhasil akibat intensitas cerita yang cenderung datar, pengarahan David R. Ellis yang tidak istimewa dan kemampuan akting para jajaran pemerannya yang standar. Shark Night akan memenuhi ekspektasi setiap orang ketika mendengar judul dan premis film ini. Tidak lebih. Dan sejujurnya, seharusnya mampu ditampilkan lebih menyenangkan lagi.
Sumber: IMDb, amiratthemovies.wordpress.com
Trailer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar